Airnya Berubah-ubah Warna
Sejak beberapa tahun terakhir, Sungai Cikaranggelam dari hulu sungai di Kecamatan Cikampek dan bermuara di Kecamatan Cilamaya Wetan, kualitas airnya memburuk. Warnanya yang semula jernih, kini berubah-ubah. Kadang berwarna cokelat dan di lain waktu menjadi putih seperti susu. Secara sepintas, diduga telah terjadi pencemaran di situ.
Kepala Seksi Tarum Perusahaan Jasa Tirta II Alazar menuturkan, memang di hulu Sungai Cikaranggelam yang terletak di Kec. Cikampek terdapat enam perusahaan industri, yaitu PT KNOF, PT Mega Rahayu, PT Asiatek, PT Keramik, PT Pupuk Kujang Cikampek, dan PT Pulau Intan. Tak jauh dari sana pun terdapat Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC).
"Untuk saluran pembuangan sisa pengolahan limbah cair yang dibuang ke Cikaranggelam, kami tidak memiliki data karena pihak perusahaan tidak meminta izin kepada kami," katanya, Rabu (12/8).
Sungai Cikaranggelam dikategorikan sebagai sungai alam yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kepentingan warga. "Sungai itu juga bisa digunakan para petani mengairi sawah atau ladangnya," ujar Alazar.
Saat ini, para petani di Kampung Maja Desa Karangsinum Kecamatan Tirtamulya memilih tidak memanfaatkan aliran Sungai Cikaranggelam untuk mengairi areal persawahan. Petani lebih memilih menggunakan aliran Sungai Tarum Barat. Alasannya, seperti dijelaskan salah seorang petani setempat, Sanusi (34), kualitas air Cikaranggelam sudah tercemar limbah.
"Secara kasat mata saja air sungai itu sudah dipastikan telah tercemar. Tanaman tidak akan tumbuh subur menggunakan air tersebut. Yang ada sebaliknya, mati menguning," kata Sanusi.
Hal itu dibenarkan petani lainnya, Ujang (45), yang bahkan mengatakan tidak pernah menggunakan air tersebut untuk kepentingan apa pun, seperti mencuci tangan, memandikan kerbau, atau yang lain. "Gatal jika kena kulit," kata Ujang, Senin (10/8).
Khawatir meresap
Kondisi sungai yang memburuk membuat masyarakat Kec. Tirtamulya, merasa khawatir karena dampaknya meresap ke tanah sekitar.
"Sebagian besar warga menggunakan air sumur untuk dikonsumsi sehari-hari. Kami takut tercemarnya Sungai Cikaranggelam dapat mencemari air tanah yang biasa dikonsumsi warga," kata Ujang.
"Dampaknya tidak akan terasa saat ini juga. Namun, sepuluh tahun lagi, rembesan air Sungai Cikaranggelam yang tercemar itu bisa saja mencemari air tanah yang kemudian dikonsumsi masyarakat," kata Kusnadi, mantan Ketua BPD Dawuan Tengah.
Sementara itu, salah satu perusahaan yang terletak di hulu sungai Cikaranggelam, PT Pupuk Kujang Cikampek mengaku memiliki saluran pembuangan sisa pengolahan limbah di Sungai Cikaranggelam. Namun, Kepala Bagian Humas Drs. H. Arifin menegaskan, pihaknya memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) bertaraf internasional dan sudah bersertifikat ISO pada tahun 1999 silam.
Arifin juga mengatakan, PT PKC selalu melakukan cek kadar mutu air sisa pengolahan limbah sebanyak dua kali dalam satu hari. Itu dilakukan untuk mengurangi risiko adanya kerusakan alat pengolahan limbah.
"Kami memiliki bagian lingkungan hidup di PT PKC," kata Arifin seraya mengatakan dalam satu jam, PT PKC menggelontorkan air ke Sungai Cikaranggelam sebanyak 200 meter kubik.
Ditemui di tempat terpisah, Kepala Bidang Pelestarian Lingkungan, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kab. Karawang Syahdan Husein mengungkapkan, semua sungai yang ada di Kab. Karawang sudah tercemar. "Sungai-sungai itu dicemari pembuangan limbah cair seperti Sungai Citarum, Cibeet, dan Cikaranggelam. BPLH Kab. Karawang mengeluarkan sekitar tujuh puluh izin untuk membuang limbah cair yang telah diolah," kata Syahdan, belum lama ini. (JU-10)***
Sumber:
Harian Pikiran Rakyat, Minggu 16 Agustus 2009, dalam :
http://www.ahmadheryawan.com/lintas-kabupaten-kota/kabupaten-karawang/6563-cikaranggelem-tercemar-limbah.html
Sumber Gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw3jMi9iuywmWq21gCpJmNXbuTrE6PBiT9tZ7nc2sT8Xt1WXXc_02VAuDIZQmis2fNY5l_KsyizU7_DBsoS01J8Aqgsjhz80iGr8sh3yXkKEGjxeNfbHM55pGTPVCZOb4DrpfKet9YhEzG/s1600/DIBAWAH+HL+(psn).jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar