Jumat, 25 Juni 2010

Situ Kamojing Ditanami Padi


Menjadi Kebiasaan Petani Ketika Situ Mengering

Para petani yang tidak memiliki lahan untuk ditanami mulai memanfaatkan Situ Kamojing di Desa Kamojing Kec. Cikampek Kab. Karawang yang mengering. Mereka tidak menghiraukan papan penampang yang melarang memanfaatkan lahan tersebut. Namun, saat air mulai terisi lagi, para petani tersebut berhenti menanam.

Salah satu petani asal Kampung Kamojing Desa Kamojing, Neni (40) mengakui sudah menjadi kebiasaan para petani yang tidak memiliki lahan untuk memanfaatkan lahan Situ Kamojing saat mengering tiap tahunnya. Neni sendiri tidak mengetahui luas lahan yang dia gunakan untuk bersawah. "Soalnya kami berbagi dengan petani lainnya," ujarnya, Senin (10/8).

Tahun ini, diakui Neni, para petani terlambat sebulan memanfaatkan Situ Kamojing. Pada tahun-tahun sebelumnya, petani mulai menanam padi di awal Juni. Menurut Neni, keterlambatan itu dikarenakan Situ Kamojing belum benar-benar mengering. Selain itu, para petani masih sibuk dengan aktivitas memanen di lahan garapan lainnya.

Wastim (45), petani lainnya mengatakan bahwa pihak pengawas situ tidak pernah menegur para petani yang memanfaatkan lahan di Situ Kamojing. Ia menanam padi di lahan tersebut selama musim kemarau karena pada musim hujan, situ akan penuh menampung air hujan. Tahun lalu, Wastim menanam padi selama satu musim panen. Menurut dia, hasilnya cukup memuaskan. "Saya dapat sekitar dua kuintal," katanya.

Sementara itu, Camat Cikampek Rochuyun A. Santosa mengatakan bahwa sudah menjadi kebiasaan para petani memanfaatkan lahan yang basah untuk ditanami padi. Pihak pengawas pun tidak pernah melarang.

Rochuyun menyebutkan pemanfaatan itu hanya pada lahan yang basah yaitu di bagian tengah situ karena pada bagian pinggiran situ sudah mengering. Dengan demikian, lahan yang dimanfaatkan tidak mencakup keseluruhan luas situ yang mencapai 62 hektare.

Gagal panen

Sementara itu, sejumlah petani palawija di Desa Cinta Asih Kec. Pangkalan Kab. Karawang terutama yang menanam kacang tanah mengalami gagal panen. Pasalnya volume air yang mengairi lahan mereka, dinilai petani tidak mencukupi sehingga tanaman tidak tumbuh. Sedikitnya 15 hektare yang mengalami gagal panen.

Aman (45), salah seorang petani palawija mengaku lahan seluas empat hektare yang ditanaminya dengan tanaman kacang tanah tidak tumbuh. Akibat dari gagal panen tersebut, Aman mengalami kerugian hingga Rp 10.000.000,00.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Karawang, Nachrowi M. Nur, mengatakan bahwa sangat sulit bagi petani tadah hujan untuk memaksakan menanam padi pada musim ini. Hal itu dikarenakan keseluruhan sawah tadah hujan yang luasnya mencapai 1.800 hektare itu mengandalkan aliran Sungai Cigentis sebagai sumber airnya. (A-153)***


Sumber:

Harian Pikiran Rakyat, Selasa 11 Agustus 2009, dalam :

http://www.ahmadheryawan.com/lintas-kabupaten-kota/kabupaten-karawang/6405-situ-kamojing-ditanami-padi.html

Sumber Gambar:

http://dampal.tripod.com/pariwisata.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar